Aa Gym Sebut Teh Ninih 'Turun Mesin' 7 Kali Selama Pernikahan, Komnas Perempuan: Merendahkan dan Menghina!

12 Juni 2021, 11:50 WIB
Komnas Perempuan beri tanggapan pedas setelah Aa Gym sempat ungkap jika Teh Ninih telah turun mesin hingga 7 kali dalam 19 tahun pernikahan. /Youtube/Aa Gym

PR TASIKMALAYA - Aa Gym dan Teh Ninih memang sudah lama bercerai.

Namun hingga kini hubungan Aa Gym dan Teh Ninih masih sering dibicarakan.

Salah satunya adalah ungkapan Aa Gym pada Teh Ninih yang sudah 19 tahun dinikahi.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Jawa Barat Tambah Pusat Isolasi: Rumah Sakit Darurat dan Rujukan

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com sebelumnya, Aa Gym sebut jika istrinya sudah 7 kali 'turun mesin'.

Hal ini sesuai dengan jumlah anak mereka yang berjumlah tujuh orang.

"Ini adalah istri yang sudah 19 tahun mendampingi saya. Sudah 7 kali turun mesin," ungkap Aa Gym seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Zona Jakarta.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Jawa Barat Tambah Pusat Isolasi: Rumah Sakit Darurat dan Rujukan

Ternyata ucapan dari Aa Gym ini menuai kontrovesi.

Pihak Komnas Perempuam ikut memberikan tanggapan soal sebutan 'turun mesin' dari Aa Gym untuk Teh Ninih.

Komnas Perempuan menanggapi pedas ini seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tanggapan resmi Komnas Perempuan.

Baca Juga: Simaklah! Cara Kamu Tertawa ini Bisa Mengungkapkan Kepribadian Kamu!

"Terkait polemik pernyataan AG, seorang pemuka agama sekaligus tokoh publik yang menggunakan istilah “turun mesin” kepada istrinya," seperti diungkap Bahrul Fuad.

"Komnas Perempuan imbau untuk menghindari kekerasan psikis atau kekerasan verbal/simbolik dan pelecehan seksual kepada perempuan," tambahnya.

Bahkan ungkapan 'turun mesin' dianggap sebagai peyoratif.

Baca Juga: Kerap Disebut sebagai Wanita Inspiratif, Nagita Slavina Blak-blakan Bongkar Sifat Aslinya: Aku Nggak Sempurna

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari KBBI peyoratif atau peyorasi memiliki makna perburukan kata.

"Perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan menggambarkan sesuatu yang lebih tidak enak, tidak baik, dan sebagainya," seperti dikutip dari KBBI.

Sehingga Komnas Perempuan menganggap istilah turun mesin ini sebagai sikap yang merendahkan.

Tak hanya merendahkan, Komnas Perempuan anggap jika hal ini juga menghina Teh Ninih.

Baca Juga: Ridwan Kamil ke Anies Baswedan: Berharap Kerja Sama dengan DKI Jakarta Tak Sebatas pada Pengadaan Beras

"Sebagai ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh perempuan, “turun mesin” merupakan istilah peyoratif, yaitu sikap yang merendahkan, menghina atau mencemooh," jelasnya mengungkapkan.

Selain dianggap menghina, kata 'turun mesin' juga dianggap sebagai kekerasan verbal.

Hal ini tentu akan memberikan dampak negatif pada Teh Ninih selaku korban.

"Dengan demikian, “turun mesin” merupakan bentuk kekerasan verbal/simbolik terhadap perempuan yang berdampak psikologis yang negatif terhadap perempuan," tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Komnas Perempuan

Tags

Terkini

Terpopuler