Setelah Judul Diganti, Desy Ratnasari Ungkap Sisi Positif dari Sinetron Suara Hati Istri

9 Juni 2021, 16:05 WIB
Desy Ratnassari ungkap sisi positif dari sinetron Suara Hati Istri. /Tangkap layar TRANS TV Official/

PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan sinetron Suara Hati Istri lantaran sosok Zahra yang diperankan Lea Ciarachel masih berusia 15 tahun.

Setelah mendapat sorotan publik, sinetron Suara Hati Istri turut dikomentari oleh Desy Ratnasari yang sudah cukup lama berkiprah di dunia entertainment.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Trans Tv Official yang dibagikan pada 8 Juni 2021, Desy Ratnasari mengungkap sisi positif yang terdapat dalam sinetron Suara Hati Istri yang kini telah menggantikan pemeran Zahra dengan pemeran lain.

Baca Juga: Perdana Menteri Kanada Bersumpah untuk Memerangi Kelompok Sayap Kanan, Pasca Serangan Terhadap Keluarga Muslim

"Menurut pendapat saya, saya juga pernah mengalami hal tersebut. Ketika saya menyanyikan satu buah lagu lalu kemudian dianggap sebagai menghujat Tuhan pada saat itu," ujarnya.

Desy Ratnasari menjelaskan hal tersebut tidak bisa disalahkan kepada pemeran seutuhnya lantaran adanya pendukung lain yang juga dapat disalahkan.

"Menurut saya kreatifitas sebuah produksi itu berawal dari team work. Salah satu atau salah dua karena yang di depan, tentunya kami yang di depan tidak bisa serta merta seratus persen adalah kesalahan," ungkapnya.

Baca Juga: Salahkan Arab Saudi Soal Haji, Teddy Gusnaidi: Mereka yang Nggak Becus, Parlemen Indonesia yang Disalahkan

Pentingnya bagi para penonton menurut Desy Ratnasari untuk dapat memfiter dan memaknai hasil karya kreatif yang disuguhkan.

"Betul, kita harus salingmemfilter hal itu. Dalam memaknai, mohon maaf ini agak panjang dan mungkin memboringkan. Mohon maaf tapi sayasebagai penonton dalam memaknai hasil karya kreatif tadi kan kita harus punya konteks," ujarnya.

Menurut Desy Ratnasari, penonton harus mengetahui konteks dari suguhan kreatif yang ditontonnya.

Baca Juga: Disiksa dan Dipaksa Makan Kotoran Anjing, Anak Perempuan Usia 10 Tahun di Korea Selatan Tewas Mengenaskan

"Kalau konteks kita melihat bahwa appa yang ditunjukan dalam sinetron tersebut adalah sebagai sebuah pembelajaran bagi semua orang, ini adalah suatu hal yang tidak boleh diikuti," jelasnya.

"Tapi konteksnyakalau ini adalah sebuah hal suara hati semua perempuan yang juga mengalami hal yang sama dengan keluarganya, Pak Tirta misalnya. Ini adalah sebuah potret kenyataan yang harus kitadalami dan kita carikan solusinya agar ini tidak terjadi dalam kehidupan nyata," sambungnya.

Desy Ratnasari menuturkan apa yang disajikan tergantung bagaimana penonton memandang suguhan karya tersebut.

Baca Juga: 'Suara Hati Istri' Banyak Dihujat, Desy Ratnasari Ungkap Sisi Positif Sinetron ini: Apa yang Kalian Mau?

"Jadi tergantung bagaimana kita memandang, kalau kita selalu memandang kesalahan orang dan konteksnya selalu negatif, insyaAllah semua karya-karya kreatif akan selalu dianggap negatif," ujarnya.

Diungkapkan Desy Ratnasari bahwa Indonesia memiliki badan sensor yang seharusnya bisa menjelaskan bahwa sinetron tersebut hanyalah fiktif.

"Kita punya badan sensor film ataupun badan film sinetron bahkan mungkin yangbisa menuliskan bahwa ini cerita fiktif, tapi kalaupun ada kesamaan segala macam itu bisa," ungkapnya.

Baca Juga: Uya Kuya Bongkar Cara Licik Agar Video Gimmick Trending di YouTube: Tak Pernah Dilakukan Artis Lain!

Desy Ratnasari mengingatkan bahwa penting untuk menyuarakan sebuah kenyataan.

"Pentinguntuk menyuarakan kenyataan. Karena kita diawang-awang dengan mimpi, nanti orang-orang bilang 'ah jualannya sinetron ini mimpi mulu'," ungkapnya.

"Nah terus maunya apa dong, dikasih kenyataan salah, dikasih mimpi salah," pungkasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: YouTube Trans TV Official

Tags

Terkini

Terpopuler