PR TASIKMALAYA - Tantri, vokalis band Kotak, bercerita tentang masalah gigi putrinya, Kara, yang mengalami pembengkakkan.
Tantri Kotak berkata bahwa kondisi Kara merupakan akibat dari kecerobohannya meski ia telah berusaha untuk merawat gigi putri sulungnya itu.
Pengalaman Tantri Kotak mengenai kondisi gigi sang anak ini dibagikan dengan tujuan supaya menjadi pembelajaran bersama sebagai sesama orang tua.
Baca Juga: Tanggapi Sikap Dewasa Aurel Hermansyah kepada Atta Halilintar, Anang : Melihat dari Ashanty
"Mau share tentang gigi anak, please buat pelajaran bareng-bareng ya," tulisnya.
"Jadi aku tuh sangat concern sama giginya Kara, dari awal dia tumbuh gigi aku selalu sikatin dan enggak ada penolakan dari anaknya," kata Tantri.
Kara tampak baik-baik saja, meski salah satu gigi gerahamnya memang bolong hingga harus ditambal. Namun dua minggu setelahnya, Kara mengeluh sakit gigi.
Baca Juga: Berbuka Puasa Bersama Aurel Hermansyah di Warteg, Atta Halilintar: Kita Borong
"Akhirnya sekitar 2 minggu lalu, Kara ngeluh kesakitan banget, terlebih setelah makan manis. Nangisnya kejer banget sampe guling-guling," lanjutnya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari @tantrisyalindri, Tantri pun segera menghubungi dokter gigi untuk pengobatan.
Sepanjang perjalanan menuju klinik, Kara tidak berhenti menangis. Ia pergi dengan diantar ayahnya karena Tantri harus menjaga putra bungsunya di rumah.
Baca Juga: Terbongkar, Barbie Kumalasari Akui Jadi ART Rawat Lansia di Amerika
Saat diperiksa dan dibuka tambalan giginya, ditemukan adanya bengkak dan infeksi sehingga harus diobati secara khusus oleh dokter gigi anak.
"Butuh perjuangan untuk ngeyakinin Kara buat buka mulut, untung dokternya sabar banget, dan ada reward setelah cek," ungkap wanita berusia 31 tahun itu.
Seminggu kemudian, Kara menemui dokter spesialis gigi yang menemukan bahwa gigi gerahamnya harus mendapat perawatan.
Baca Juga: Ngefans Berat dengan Pemain Ikatan Cinta Arya Saloka dan Amanda Manopo, Ayu Ting Ting: ya Allah Rezeki
"Minggu depannya ketemu dokter spesialis gigi. Ternyata gigi gerahamnya Kara harus perawatan saluran akar karena bakterinya sudah ngabisin gigi," tuturnya.
Tantri mengungkapkan, kondisi ini merupakan efek dari penambalan sebelumnya yang justru memicu bakteri-bakteri itu memakan gigi hingga ke bagian bawahnya.
Selain itu juga menyebabkan munculnya polip atau daging yang tumbuh di dalam gigi anak berusia 5 tahun itu.
Baca Juga: BKKBN Jabar: Angka Kelahiran Tingga, Over Populasi Karena Kecenderungan Pasutri Punya 3 Anak
Sementara itu, dokter memprediksi karies gigi ini telah muncul pada gigi Kara sejak tiga tahun yang lalu.
Kesulitannya adalah ketika Kara menolak membuka mulutnya karena trauma dengan suara mesin. Tapi situasi ini berhasil diatasi dokter dengan kesabarannya.
"Disuruh buka mulut ngomongnya sakit, tapi dokternya super sabar banget, afirmasinya sangat positif," tulis ibu dua anak itu.
Baca Juga: Waduh! Masker Operasi Terbalik di Sinetron Ikatan Cinta, Amanda Manopo Angkat Suara: Nggak Sendirian
Meski demikian, dokter tidak menyarankan pencabutan gigi karena gigi geraham anak sebenarnya baru akan tumbuh ketika ia berusia sembilan hingga sepuluh tahun.
"Dokter ga saran untuk dicabut, karena akan merusak struktur gigi yang lain, jadi hanya dikasih lapisan dan minggu selanjutnya dilakukan penambalan," pungkasnya.