Komoditas Ekonomis Unggulan, Ikan Gabus Harus Lebih Dibudidayakan

- 28 September 2020, 16:25 WIB
Ikan Gabus.*
Ikan Gabus.* //UNAIR

PR TASIKMALAYA - Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto menerangkan, ikan gabus merupakan salah satu produk andalan berbasis lokal dan diperlukan lebih banyak pengusaha yang membudidayakannya.

"Produksi ikan gabus tahun 2015 mencapai 6.490 ton meningkat di 2019 menjadi 21.987 ton. Kenaikan ini tentunya sangat menggembirakan," ujar Slamet Soebjakto pada Minggu, 27 September 2020.

Dikutip dari RRI, meski demikian, mayoritas ikan gabus yang dihasilkan dan dipasarkan, atau yang hanya diperoleh albuminnya, berasal dari perburuan di alam, sehingga kelestariannya kini terancam.

Baca Juga: Kurang Setuju dengan PSBB, Jokowi Beri Solusi Lain yang Dinilai Bisa Lebih Menekan Penularan Corona

Slamet mengingatkan, penangkapan ikan gabus secara terus-menerus dari alam akan membahayakan populasinya.

"Selain itu, ikan gabus akan menjadi langka karena stoknya berkurang," ucap Slamet.

Ikan dengan nama latin Channa striata ini adalah barang yang bernilai ekonomis tinggi untuk dibudidayakan.

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi ke-75, PT KAI Luncurkan Aplikasi Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas SDM

Di samping yang berkisar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, ikan gabus juga memiliki kualitas tambahan seperti kandungan protein albumin yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tubuh.

Slamet mengatakan, melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, KKP mengajukan program-program perluasan untuk meningkatkan produksi ikan gabus di masa depan yang berasal dari pembudidayaan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x