Dampak Pandemi Covid-19, Dolar Amerika Serikat Jatuh ke Lever Terendah

- 16 September 2020, 13:05 WIB
ILUSTRASI uang.*
ILUSTRASI uang.* /ALEXANDER MILS/PEXELS/

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit berubah pada 93,062, karena greenback pulih setelah euro membalikkan kenaikan sebelumnya.

Euro terakhir turun 0,1 persen pada 1,1851 dolar. Sebelumnya, euro menguat setelah survei sentimen ekonomi ZEW menunjukkan sentimen investor di Jerman naik pada September, meskipun ada hambatan dari Brexit dan meningkatnya infeksi virus Corona.

Baca Juga: Jadi Saksi dalam Kasus Korupsi RTH Kota Bandung, 9 Pegawai Bank Dipanggil oleh KPK

Euro bersama dengan mata uang terkait komoditas seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru menguat setelah data Tiongkok positif semalam. Hasil industri Tiongkok meningkat dan penjualan ritel tumbuh untuk pertama kalinya tahun ini, melampaui perkiraan para analis.

Data ekonomi positif mendorong yuan ke level tertinggi sejak Mei 2019 terhadap dolar, yang terakhir turun 0,4 persen pada 6,779 yuan di pasar luar negeri.

Ekuitas Amerika Serikat juga menguat, karena minat terhadap aset-aset berisiko meningkat.

Baca Juga: Diduga Tertular Menteri Edhy Prabowo, Kapolres Kupang Dikonfirmasi Positif Covid-19

"Apa yang mendorong ekuitas dan dolar adalah kombinasi dari penyediaan likuiditas yang cukup oleh Fed dan sebagian darinya adalah meningkatnya optimisme untuk vaksin dan pemulihan global," kata Anderson dari BMO.

Pemulihan global kemungkinan besar akan mengarah ke tempat lain. Eropa berada di depan dalam kurva Covid-19 dan Tiongkok jauh di depan dalam kurva Covid."***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x