Cek Fakta: Benarkah Serangan Stroke Dapat Diatasi dengan Menusuk Ujung Jari? Ini Faktanya

- 29 Mei 2020, 09:05 WIB
ILUSTRASI aritmia atau gangguan irama detak jantung yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.*
ILUSTRASI aritmia atau gangguan irama detak jantung yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah narasi dalam media sosial Facebook yang mengklaim pertolongan pertama penderita stroke dapat diberikan dengan metode menusuk ujung jari yang akan melepaskan darah.

Dalam unggahan itu, seorang pengguna Facebook Yulianus Kale mengklaim aktivitas tersebut adalah metode efektif untuk menolong, caranya dapat dilakukan dengan menusuk ujung dari masing-masing jari di kedua tangan hingga berdarah.

Bahkan ditambahkan pula narasi yang menilai metode ini lebih efektif karena akan membuat penderita stroke menjadi sadar kembali seperti sebelumnya, sehingga tak perlu dibawa ke rumah sakit yang bisa menimbulkan pecahnya pembuluh darah akibat gonjangan sepanjang jalan.

Baca Juga: Hindari Prespektif Negatif, Muhammdaiyah Minta Pemerintah Kaji 5 Hal Pemberlakuan New Normal

Adapun bunyi narasi yang diunggah pengguna Facebook Yalianus Kale pada 8 Januari 2020 dapat terlihat dalam gambar sebagai berikut :

Beredar narasi yang mengklaim serangan stroke dapat diatasi dengan menusuk ujung jari.
Beredar narasi yang mengklaim serangan stroke dapat diatasi dengan menusuk ujung jari. Facebook

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com yang dihimpun dari berbagai situs, ditemukan sejumlah fakta yang membantah klaim narasi dalam media sosial tersebut

Melansir dari salah satu pemberitaan nasional, ditemukan sebuah artikel serupa dari sisi judul yang diunggah pada 23 Februari 2018. Artikel itu menerangkan seseorang yang terkena serang stroke tidak dapat ditolong lebih dulu dengan metode tusuk jari hingga keluar darah.

Baca Juga: Catut Nama Artis Syahrini, Penyebar Video Asusila Ditangkap Polda Metro Jaya

Penjelasan dalam artikel itu diambil dari pernyataan seorang dokter pesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S. Ia menyatakan metode melepas darah dengan menusuk ujung jari sebagai pertolongan pertama adalah tidak valid.

Yuda menilai, metode ini bila diterapkan justru akan berbahaya. Pasalnya, respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke.

Di sisi lain, lansiran dari pemberitaan nasional lainnya mengungkapkan pernyataan serupa dari seorang dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K), FIHA.

Baca Juga: Polisi Ciduk Pelaku Kekerasan Seksual dari Aplikasi Tinder, Korban Sempat Diberi Minuman Beralkohol

Ia mengungkapkan, metode itu hanya akan membawa hasil kosong alias tidak berguna sama sekali. Bahkan, metode itu akan menimbulkan risiko infeksi bila jarum yang dipakai tidak steril.

Untuk itu, Yuda dan Dicky menghasilkan kesimpulan yang sama, yakni seseorang yang terkena serangan stroke harus langsung dilarikan ke rumah sakit, ketimbang memberikan pertolongan pertama di rumah.

Sementara itu, serangan stroke muncul akibat adanya pembuluh darah yang tersumbat atau terjadi pendarahan dalam otak.

Baca Juga: New Normal di Tasikmalaya, Ruang Publik Dibuka Bertahap

Serangan ini akan diikuti sejumlah tanda yang bisa dikenali, yakni sakit kepala yang tiba-tiba parah, lemah, mati rasa, masalah penglihatan, kebingungan, kesulitan berjalan atau berbicara, pusing, dan ucapan yang tidak jelas.

Dengan demikian, klaim narasi yang beredar terkait adanya cara menolong seseorang terkena stroke dengan menusuk ujung jari, terbukti salah secara ilmiah.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x