Cek Fakta: Benarkah Seorang Kepala Dusun Jadi Korban Aksi Massa usai Tak Adil Bagi Bantuan Covid-19?

- 26 Mei 2020, 18:25 WIB
HOAKS seorang kepala dusun jadi korban pengeroyokkan warga karena tak adil membagikan bantuan Covid-19.*
HOAKS seorang kepala dusun jadi korban pengeroyokkan warga karena tak adil membagikan bantuan Covid-19.* //Turn Back Hoax MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pengguna Facebook Merry Keyla mengunggah tangkapan layar dengan narasi yang mengklaim terjadinya penganiayan terhadap seorang kepala dusun karena dianggap tidak adil dalam membagikan bantuan.

Dalam unggahan itu, sebuah narasi bernada simpati ditujukan pada seorang yang diduga kepala dusun.

Selain itu, pengguna juga menyesalkan aksi warga yang bertindak sadis hingga membuat kadus babak belur dalam sekejap.

Baca Juga: Masih Diselimuti Pandemi Covid-19, ASN Pemkab Tasikmalaya Bersiap Sambut New Normal

Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:

Sadis nian wargaNet #copas Seorang KADUS dihakimi warga sampai babak belur ragara tidak adil dalam pembagian bantuan,” demikian bunyi narasi dalam unggahan yang beredar itu.

Sedangkan, unggahan foto itu juga menyematkan narasi yang bernadakan keprihatinan atas aksi semen-mena warga.

Baca Juga: Jadi Kasus Pertama Transmisi Covid-19 dari Hewan, Cerpelai Tularkan Corona pada Dua Orang Peternak

Berikut ini narasi yang tersemat dalam foto:
 
Seorang KADUS (kepala dusun) di hakimi warga sampai babak belur…akibat pembagian sembako corona tidak tepat sasaran…

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax, terdapat fakta yang berbeda dengan klaim narasi yang marak beredar tersebut.

Baca Juga: RSUD Singaparna Medika Citrautama Masih Rawat Dua Pasien Positif Covid-19

Secara pasti, disebutkan bahwa pria dalam foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah bukan Kadus (kepala dusun) yang dihakimi warga.

Hal ini terbukti dalam Tabloid Militan terdapat foto serupa yang sudah ada sejak lama dalam internet. Tepatnya, foto itu sudah diterbitkan pada Februari 2019.

Secara detail, Dijelaskan pria babak belur dalam foto itu merupakan seorang guru di Kalimantan Tengah yang menjadi korban penganiayaan.

Baca Juga: Langgar Jam Malam, Wali Kota Peru Kelabui Polisi dengan Terbaring di Peti Mati Jenazah Covid-19

Dalam arti lain, tidak ditemukansama sekali keterangan yang mengaitkan peristiwa itu dengan bantuan sembako untuk warga terdampak pandemi Covid-19.

Bahkan, situs Tabloid Militan itu juga mengunggah beberapa foto surat polisi dari Polda Kalimantan Tengah Resor Katingan.

Dalam isi surat itu, diinformasikan tentang perkembangan hasil penyidikan kasus tindak pidana penganiayaan terhadap Dikaton alias Katon bin Yuna Tahan.

Baca Juga: Viral Video Tiga Biarawati Nyanyikan Lagu Idul Fitri, Ganjar Pranowo: Suaranya Bagus, Makasih Ya

Diketahui, Dikaton adalah seorang guru yang tinggal di Kalimantan Tengah yang terlibat dalam perkara penganiayaan dengan tersangka Miming bin Adihung yang telah ditindaklanjuti.

Bahkan, berkas perkaranya telah masuk ke Kejaksaan Negeri Kantingan dan sudah selesai diusut oleh pihak kepolisian setempat.
 
Adapun surat tersebut ditandatangani Kasatreskrim AKP Edia Sutata dengan tanggal 4 Februari 2019. Dalam arti lain, kasus penganiayaan terhadap pria dalam foto itu terjadi jauh sebelum masa pandemi dan pembagian bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19.

Baca Juga: Menampik Kedekatannya dengan Amy Qanita, Sule: Raffi Ahmad Aja yang Jodoh-Jodohin

Dengan demikian, klaim narasi yang beredar terkait adanya kadus yang menjadi korban aksi massa akibat tidak adil dalam pembagian bantuan, terbukti tidak benar.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x