Cek Fakta: Benarkah Angin Tornado Serang Jalanan Arab Saudi? Tinjau Faktanya

- 15 Mei 2020, 15:20 WIB
ILUSTRASI tornado.*/DOK. PR
ILUSTRASI tornado.*/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah video siaran langsung dalam media sosial Facebook Yasine Aouadi yang memperlihatkan angin kencang menerjang suatu daerah hingga daerah itu seketika hancur.

Dalam unggahan itu, ditambahkan narasi yang menyebut Arab Saudi sebagai tempat terjadi serangan tornado tersebut. Berikut ini narasi lengkap yang disematkan dalam video tersebut:

"Tornado menghancurkan melanda Arab Saudi," demikian bunyi narasi yang diunggah pada 11 Mei 2020.

Baca Juga: Hasil Uji Klinis Jamu Anti Virus Corona, Pasien Positif Covid-19 Sembuh dalam Tiga Hari

Selain itu, video yang diklaim siaran langsung itu segera mendapat tanggapan beragam, mulai dari 5 ribu netizen yang sedang menonton, 1.500 emotikon, 829 komentar dan telah dibagikan sebanyak 919 kali.

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, terdapat fakta berbeda yang membantah klaim narasi yang disebutkan dalam unggahan tersebut.

Secara pasti, video yang memperlihatkan siaran langsung Arab Saudi sedang diterjang Tornado adalah salah. Pasalnya, peristiwa itu terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Penerimaan ZIS Meroket Meski Tengah dalam Masa Pandemi Covid-19, Baznas Utamakan Warga Terdampak
 
Dalam detailnya, bagian awal video itu menunjukkan sesuatu berbentuk bola raksasa tengah menggelinding di tengah kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor.

Dengan melansir Australia News, video itu disebut terjadi pada Kamis 15 September 2016 dan peristiwa itu terjadi di kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok.

Selain itu, melansir dari situs BBC English juga memiliki video yang memperlihatkan sesuatu berbentuk bola atau bulan bergelindingan di jalan raya. Video itu diunggah BBC pada Kamis 15 September 2016.

Baca Juga: Survei Jenius Study: Ramadhan di Tengah Pandemi Corona Membuat Masyarakat Rajin Menabung
 
"Bulan tiup raksasa yang dibuat untuk festival Pertengahan Musim Gugur Fuzhou dibawa ke lalu lintas oleh Topan Meranti di Provinsi Fujian, Cina," demikian bunyi narasi yang disebutkan BBC dalam laporannya.

Dengan demikian, klaim yang menyebutkan lokasi video berada di Arab Saudi sudah dipastikan keliru. Untuk itu, narasi yang beredar itu termasuk dalam False Context atau Konten yang Keliru (Disinformasi).***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: BBC Kementerian Komunikasi dan Informasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x