Cek Fakta: Diduga Stres Menghadapi Covid-19, Benarkah Donald Trump Melakukan Ruqyah?

- 7 April 2020, 13:30 WIB
HOAKS Donal Trump melakukan ruqyah karena stret menghadapi Covid-19.*
HOAKS Donal Trump melakukan ruqyah karena stret menghadapi Covid-19.* //Turn Back Hoax

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi global Covid-19 saat ini menjadi permasalahan kesehatan yang sedang di hadapi dunia dengan angka kematian yang begitu tinggi.

Per 7 April 2020, virus yang berasal dari Wuhan di Tiongkok tersebut kini telah mencapai 1.347.473 kasus terinfeksi positif dan 74.779 orang dinyatakan meninggal dunia.

Negara yang berada di urutan pertama kasus terinfeksi adalah Amerika Serikat. Pada 6 April 2020, AS mencatat penambahan kasus terbaru sebanyak 30.331 kasus yang menjadikan total keseluruhan 367.629 kasus positif,  kemudian kasus kematian sebanyak 10.941 kasus.

Baca Juga: Tidak Sejalan dengan Keinginan Orang Tua? Jangan Risau, Coba Jelaskan dengan 3 Cara Ini

Banyak warganya yang meregang nyawa karena Covid-19, tentu saja membuat pemerintah AS kewalahan dan memikirkan bagaimana solusi terbaik untuk keluar dari masalah tersebut.

Beberapa waktu lalu beredar sebuah video yang menunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang didoakan oleh pria dengan bahasa Arab sambil memegang bahu Trump.

Video yang diunggah oleh akun Facebook Ida Maslachah tersebut dilengkapi narasi 'Donald Trump di ruqyah sebab sudah stress menghadapi Covid 19 n semoga dapat hidayah Allah SWT. Aamiin YRA'.

Baca Juga: Untuk First Jobbers, Simak 6 Tips Gunakan THR agar Bermanfaat dan Bisa Menabung

Selain pria itu, juga tampak beberapa orang lainnya yang memegang lengan pria yang berdoa dan meletakkan tangannya pada bahu Trump.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari aman resmi Turn Back Hoax Mafindo, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi dari video tahun 2017 ketika Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama.

Kegiatan terseut diketahui dilaksanakan pada 1 September 2017 setelah mendeklarasikan 3 September sebagai Hari Doa Nasional untuk para korban Topan Harvey.

Baca Juga: Andrea Dian Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Ia Beberkan Biaya Selama Masa Pemulihan

Pada video asli, Donald Trump didoakan dengan bahasa Inggris bukan bahasa Arab.  

Salah satu video yang identik dengan video yang diunggah oleh sumber klaim dalah video berjudul 'Faith leaders put hands on Trump and pray' yang diunggah oleh kanal Youtube Washington Post pada 1 September 2017.

President Trump prayed with a group of faith leaders on Sept. 1, after declaring Sept. 3 a National Day of Prayer," tulis Washigton Post dalam keterangannya.

Jika dierjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi 'Presiden Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama pada 1 September, setelah mendeklarasikan 3 September sebagai Hari Doa Nasional'.

Baca Juga: BERITA BAIK dari Amerika Serikat, Vaksin untuk Lawan Covid-19 Mulai Dilakukan Uji Keamanan

Pria yang berdoa di sebelah Trump dengan menggunakan bahasa Inggris itu adalah Robert James Jeffress, seorang pendeta, pengarang, dan pembawa acara radio dan televisi Southern American Baptist (Evangelical).

Presiden Donald Trump menyatakan, Hari Doa Nasional pada hari Minggu untuk para korban Topan Harvey, mengikuti pimpinan Texas, di mana pada hari Kamis, Gubernur Greg Abbott menyatakan hari Minggu sebagai hari doa.

Baca Juga: Berada di Urutan Atas Covid-19 Terbanyak di dunia, Negara di Eropa kini Hadapi Resesi

“Kami mengundang semua orang Amerika untuk bergabung dengan kami saat kami terus berdoa bagi mereka yang telah kehilangan anggota keluarga dan teman-teman, dan bagi mereka yang menderita krisis hebat ini,” kata presiden di Kantor Oval, di mana ia bertemu dan berdoa dengan para pendeta dari seluruh negeri.

Robert Jeffress, pendeta senior di First Baptist Church di Dallas, termasuk di antara para pendeta yang berdoa bersama Trump di Oval Office pada hari Jumat.

Baca Juga: Arti Bertemu Ibu dalam Mimpi, Simak Penjelasan Lengkap dari Psikoterapis

Maka, berdasarkan informasi yang dihimpun tim penelusur fakta PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Donald Trump diduga stres menghadapi Covid-19 dan melakukan ruqyah adalah klaim yang salah.

Oleh sebab itu, berita tersebut merupakan hoaks dan masuk ke dalam kategori informasi Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x