Cek Fakta: Benarkah Seorang Bayi yang Baru Lahir Sebut Konsumsi Telur Rebus Bisa Tangkal Covid-19?

- 30 Maret 2020, 18:24 WIB
Ilustrasi Telur
Ilustrasi Telur /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi virus corona, begitu banyak informasi simpang siur di media sosial yang belum dipastikan kebenarannya.

Salah satu informasi hoaks yang sedang beredar adalah mengonsumsi telur rebus secara berkala bisa mengobati virus corona.

Informasi yang beredar melalui pesan singkat WhatsApp tersebut mengatakan ada seorang bayi yang baru lahir langsung berbicara. Bayi tersebut mengatakan warga harus makan telur rebus guna tangkal virus corona.

Baca Juga: Masa Isolasi Covid-19 Masuki Hari ke Tiga, Wander Luiz Beri Kabar Baik

Disebutkan, setelah bayi tersebut mengatakan telur rebus bisa tangkal virus corona, tidak berselang lama bayi itupun meninggal dunia.

"Diberitahukan kepada seluruh warga Indonesia. Untuk rebus telur malam ini, ada anak tetangga sodara saya di Mendahara yang baru melahirkan dan dia langsung bisa berbicara.

"Dia berkata untuk menangkat virus Covid-19 di suruh rebus telur waktunya hanya malam ini," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tangkapan layar informasi yang beredar melalui WhatsApp tersebut.

Baca Juga: Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19, PT KAI Daop 2 Kembali Kurangi Perjalanan Kereta Api

Sontak, berita ini membuat sejumlah masyarakat berbondong-bondong mengonsumsi telur rebus sebagai langkah ikhtiar mereka dalam menangkal datangnya virus corona.

Namu,n setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Jabar Saber Hoaks, klaim yang menyebut bahwa konsumsi telur rebus dapat menangkal virus corona sesuai anjuran seorang bayi yang baru lahir adalah keliru atau hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks, Kapolsek Kabaruan AKP Ferry Padama, membantah peristiwa tersebut yang dikonfirmasi terjadi di Desa Pantuge, Kecamatan Kabaruan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Pasien Positif di Kota Tasikmalaya Bertambah Jadi Enam Orang, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

"Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti dirumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang," ujar Kapolsek Rainis.

Sementara itu, juru bicara pemerintah pusat untuk penanganan virus Corona Covid-19, Achamad Yurianto meminta warga tidak mudah asal percaya berita di media sosial.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Video Warga India Rusuh usai PM Modi Berlakukan Lockdown akibat Wabah Corona

Tak hanya itu, faktanya tidak ada kepastian lokasi soal bayi tersebut. Lokasinya terus berubah-ubah di seluruh daerah Sulawesi dan beberapa daerah lain. Mulai dari Talaud, Bolaang Mongondow Utara, Luwu Raya, hingga ke wilayah Gorontalo dan Lombok.

Maka berdasarkan data yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, klaim bayi baru lahir yang menyebut konsumsi telur rebus dapat tangkal virus corona, dapat dipastikan hoaks dan masuk dalam kategori konten satire atau parodi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BAYI BARU LAHIR LANGSUNG BISA NGOMONG MENYURUH REBUS TELUR UNTUK MENCEGAH VIRUS CORONA . [SATIRE/PARODY] Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Di tengah pandemi virus corona, begitu banyak informasi simpang siur di media sosial yang belum dipastikan kebenarannya. Salah satu yang sedang beredar adalah informasi bahwa telur rebus bisa mengobati virus corona. Informasi di Facebook dan aplikasi pesan Whatsapp mengatakan ada seorang bayi yang baru lahir langsung berbicara. Bayi tersebut mengatakan warga harus makan telur rebus untuk melawan virus corona. Setelah mengatakan hal tersebut, sang bayi langsung meninggal dunia. . [CEK FAKTA] Faktanya, pertama, tidak ada kepastian lokasi soal bayi tersebut. Lokasinya terus berubah-ubah di seluruh daerah Sulawesi dan beberapa daerah lain. Mulai dari Talaud, Bolaang Mongondow Utara, Luwu Raya, hingga ke wilayah Gorontalo dan Lombok. Kabar ini membuat banyak warga berbondong-bondong membeli telur dan merebusnya. Sementara itu, juru bicara Pemerintah pusat untuk penanganan virus Corona (COVID-19), Achamad Yurianto meminta warga tidak mudah percaya berita di media sosial. Sementara itu menurut Kapolsek Kabaruan AKP Ferry Padama membantah peristiwa tersebut terjadi di Desa Pantuge, Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. ''Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti dirumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang'', Ucap mantan Kapolsek Rainis. . [REFERENSI] https://bit.ly/2UlL9Dl https://bit.ly/3aqQ9w4

A post shared by Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks) on

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x