Cek Fakta: 40 Ribu APD yang Dieskpor dari Korsel Ternyata Buatan Indonesia, Humas BNPB Buka Suara

- 29 Maret 2020, 17:52 WIB
FALSE CONTEXT APD yang diekspor dari Korea Selatan buatan Indonesia.*
FALSE CONTEXT APD yang diekspor dari Korea Selatan buatan Indonesia.* //Turn Back Hoax

PIKIRAN RAKYAT - Seakan tak ada habisnya kisah pilu dibalik perjuangan melawan pandemi virus corona yang hampir dirasakan sejumlah warga di tanah air, mulai dari dampak ekonomi sampai fenomena haru para tenaga medis.

Sebagaimana diketahui, akibat angka terinfeksi Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga 100 orang dalam sehari, sejumlah tenaga medis mulai kewalahan dan satu persatu harus rela kehilangan nyawa.

Selain karena terpapar Covid-19 dari pasien, keterbatasan fasilitas seperti alat pelindung diri (APD) pun menjadi salah satu penyebabnya.

Baca Juga: Penambahan ODP Kian Meningkat, Satgassus Covid-19 Purwakarta Beberkan Penyebabnya

Menanggapi hal itu, pemerintah segera ambil langkah cepat guna mengatasi keterbatasan Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis, dengan meng-ekspornya dari negara-negara tertentu, seperti Tiongkok dan Korea Selatan.

Berkenaan dengan hal itu, beredar sebuah postingan di akun Facebook Sejagat Politik yang diunggah pada 24 Maret 2020 lalu.

Pemilik akun Faebook tersebut menyebutkan bahwa APD bertuliskan buatan Indonesia namun bahan dan produsen bukan berasal dari Indonesia, melainkan Korea Selatan.

Baca Juga: Cegah Pandemi Covid-19, Ribuan Santri di Dua Pondok Pesantren Kabupaten Tasikmalaya Dipulangkan

Postingan Facebook tersebut juga menyertakan gambar dari berbagai foto kardus dan berspekulasi dari gambar yang dimuat salah satu media online dengan judul “40 Ribu APD yang Diterima Jakarta Bertuliskan Made Indonesia”.

Tak hanya itu, dalam postingan pada Senin, 23 Maret 2020 juga mendapatkan 51 komentar dan 313 kali dibagikan lengkap dengan narasikan bersifat provokatif sebagai berikut.

Buatan Indonesia, pabriknya Korsel, salesnya Tiongkok, pembelinya Indonesia. Dalam foto itu, dus terlihat tulisan merek APD.

Baca Juga: Tebing Penyangga Ambrol, Akses Jalan Desa Jayaputra Terputus Longsor

"Selain itu, ada tulisan Korea dibawahnya, lalu tulisan berbahasa Inggris yang menunjukkan jumlah dalam satu dus dan warna APD, serta nomor seri.

"Yang menarik, di bagian bawah terdapat tulisan ‘Made in Indonesia’. Dari kardus itu terdapat informasi bahwa APD itu buatan perusahaan UPC, produsen APD kualitas ekspor yang berbasis di Korsel,” dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan pemilik akun Facebook tersebut.

Namun, setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Humas BNPB Agus Wibowo memberikan penjelasan melalui akun Twitter pribadinya @aw3126, terkait kabar yang baru-baru ini beredar di berbagai lini media sosial.

Baca Juga: Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Posko Ciawi Periksa Warga Pulang Kampung

Ia menyebutkan bahwa pabrik di Indonesia hanya menjahit dan merapikan agar siap di pakai, sedangkan bahan baku untuk pembuatan alat pelindung diri (APD) ini berasal dari negara yang memesan, seperti Tiongkok atau Korea Selatan.

Setelah jadi, APD itu akan dikirim kembali ke negara pemesan untuk dipakai sendiri atau dijual kembali ke mana saja, bisa juga dijual ke Indonesia kembali.

Barang tersebut akan di ekspor ke Korea Selatan. Tetapi tertahan di Bea Cukai dan di stop karena di Indonesia sedang membutuhkan APD tersebut maka akan dibagi setengah pendistribusiannya ke Indonesia dan setengahnya lagi ke Korea Selatan,” tulis Agus Wibowo dalam akun Twitter pribadinya @aw3126.

Baca Juga: Siapkan Kampung Siaga Covid-19, Wujud Sinergi Pemkot Depok dengan Sekolah Relawan

Menurut Agus, setelah negosiasi dengan Kedutaan Besar Korea maka disepakati setengah APD itu diekspor dan sisanya digunakan untuk dalam negeri.

“Itulah kenapa APD yang dipakai Made in Indonesia. Bisa jadi APD bantuan Cina seperti itu juga, jadi jangan heran jika APD bantuan atau beli di Cina tapi made in Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan fakta yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, klaim narasi akun Facebook Politik Sejagat merupakan pernyataan yang keliru. Sehingga pernyataan tersebut tidak kuat. Informasi tersebut dinyatakan sebagai false context atau tidak sesuai konteks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x