Network
Keterampilan untuk Menjadi Pendengar yang Baik
Kekuatan selanjutnya adalah tentang mendengarkan orang lain. Sebab pada sisi ekstrovert, mendengarkan perkataan atau ide dari orang lain menghabiskan energi lebih dan dianggap buang-buang waktu.
Berbeda dengan introvert, mereka justru dalam hal ini lebih bisa mendengar masukan, ide, dan pendapat dari orang lain. Hal ini lahir berkat inovasi yang mereka butuhkan melalui pertimbangan di ruang batin.
Kekuatan ini bukan tanpa dasar. Hal ini pernah diteliti pada sebuah gerai Pizza. Di sana kemudian ditemukan hasil yang relevan. Bahwa seorang manajer gerai Pizza yang masuk pada kategori introvert bisa mendapatkan pendapatan lebih tinggi dibanding manajer yang ekstrovert.
Mengapa demikian? Sebab kekuatan ini adalah untuk pemecahan sebuah masalah yang ada. Kreativitas yang ditopang dengan banyak pertimbangan jadi salah satu kuncinya.
Baca Juga: ONGOING! Simak Spoiler Drama Tale of the Nine Tailed 1938 Episode 12
Kepemimpinan
Siapa sangka bahwa jiwa kepemimpinan justru lebih unggul merupakan kekuatan introvert. Hal ini disebabkan oleh selarasnya pendalaman dunia batin mereka dengan kepekaan yang mereka berikan pada orang lain.
Karena pada dasarnya, introvert pada saat memimpin akan lebih cenderung mendorong ide dari bawahannya, lebih memperhatikan detail-detail kecil, dan dapat melahirkan solusi yang lebih kreatif karena datang dari inovasi batin atau internal mereka.
Dalam hal ini, introvert bahkan lebih loyal dalam sebuah hubungan kecil. Maka penciptaan tim yang solid akan lebih memungkinkan tercipta. Sebab kekuatan ini berdasar pada penghargaan mereka pada orang lain dalam mendengarkan.
Introvert pada kekuatan ini lebih mementingkan kualitas hubungan dengan orang lain. Artinya, meski hanya dengan beberapa orang saja, introvert cenderung akan memiliki hubungan kepemimpinan yang baik. Karena introvert tak terlalu mau untuk berhubungan terlalu banyak dengan orang lain yang ada di luar.***
