Baca Juga: Banjir Pujian atas Keberhasilan Pelaksanaan Haji 2022, Menag Yaqut: Kebetulan Kita yang Ditugasi
“Pengetahuan dan keterampilan kita dibutuhkan untuk membangun ketahanan atas dampak perubahan iklim, serta dalam upaya mengurangi efek rumah kaca,” sambungnya.
Bukan hanya itu, perempuan juga berada di garda terdepan dalam menemukan solusi efektif untuk melakukan mitigasi terhadap dampak krisis iklim.
Hal ini sama pentingnya dengan peran perempuan dalam menciptakan kesejahteraan keluarganya.
Ekofeminis adalah praktik etika yang muncul selama beberapa tahun terakhir karena krisis iklim.
Baca Juga: Tes IQ: Bisakah Hapus 3 Batang Korek untuk Bentuk 3 Kotak? Buktikan Logika Anda Brilian
Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait hubungan gender dan dominasi dalam melakukan pendekatan terhadap perlindungan lingkungan.
Pemikiran ini percaya bahwa terdapat hubungan antara eksploitasi alam dan perempuan.
Untuk itu, prinsip ini menunjukkan hubungan antara hak asasi manusia, perlindungan bagi pihak yang rentan, berbagi beban, manfaat, serta dampak perubahan iklim secara adil dan merata.
Dengan demikian, konsep ekofeminis berarti mempromosikan keadilan iklim.