Apa Penyebab Seseorang Menjadi Psikopat? Ini Penjelasan dari Sudut Pandang Biologis

22 Mei 2022, 20:43 WIB
Tersedia informasi soal penyebab seseorang menjadi seorang psikopat dilihat dari sudut pandang biologis. /Pexels/RODNAE Productions

PR TASIKMALAYA – Sosok psikopat sering ditampilkan sebagai orang yang suka berbohong, dan manipulatif.

Apalagi dalam film-film sosok psikopat sering ditampilkan sebagai orang yang kejam, bahkan bisa melakukan tindakan yang tidak terduga hingga membunuh.

Beberapa tokoh fiksi yang dimunculkan seperti Dexter, Hannibal Lecter dan masih banyak lainnya, yang dianggap sebagai seorang psikopat.

Hanya saja apa yang membuat seseorang bisa menjadi psikopat? Tentunya pertanyaan ini masih menjadi misteri untuk sebagian dari kita.

Baca Juga: 5 Tanda Wanita Memiliki Sifat Psikopat, Salah Satunya Sering Emosi

Berikut ini terdapat gambaran dari sudut pandang biologis terkait hal yang membuat seseorang menjadi psikopat.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Uagc.edu, sebelumnya kita harus memahami pemahaman terkait psikopat.

Psikopat adalah gangguan kesehatan yang sering disebut sebagai gangguan kepribadian antisosial atau ASPD.

Seseorang yang didiagnosis ASPD cenderung menunjukkan sedikit perhatian, terhadap emosi atau kesusahan yang dirasakan oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Wanita Psikopat dari Sikapnya, di Antaranya Sering Bersikap Terlalu Baik dan Super Narsis

Mereka juga sering bertindak impulsif. Hal inilah yang membuat perilaku mereka yang tidak stabil dan agresif.

Lalu apa yang menyebabkan seseorang menjadi psikopat dari perspektif biologi?

Sebagian ilmuwan percaya bahwa jawaban terkait pertanyaan ini bukan terletak di lingkungan eksternal, tapi lingkungan internal.

Clara Moskowitz dari LiveScience mengungkapkan bahwa pemindai otak pada orang psikopat menemukan sistem paralimbic, pusat otak untuk memproses emosi mengalami gangguan.

Baca Juga: Mengapa Doctor Strange Masih Mengingat Spider-Man di Doctor Strange 2 Setelah Insiden di No Way Home?

Diungkapkan juga bahwa volume bagian ini, pada mereka yang psikopat itu berkurang.

Kemudian pada bagian area amigdala, otak seorang psikopat diketahui mengalami sedikit aktivitas.

Amigdala sendiri memiliki fungsi untuk merespon ancaman, sehingga seseorang bisa mengalami rasa takut, dan akhirnya memutuskan untuk menghadapinya atau melarikan diri.

Karena aktivasi dari amigdala mengalami penurunan, hal ini yang membuat seorang psikopat kurang sensitif terhadap rasa takut, dan kebal terhadap emosi atau rasa bersalah.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Tempat Duduk Anda, dan Ketahui Apa yang Dikatakannya Tentang Karakter Anda

Kurangnya sensasi dan emosi yang diterima oleh pikirannya, membuat perkembangan moral dasarnya terganggu.

Jika kita melihat beberapa ciri dari seorang psikopat sendiri, mereka adalah orang yang perilakunya sering bertindak melawan norma atau hukum masyarakat.

Hal ini karena mereka tidak merasakan penyesalan atau tanggung jawab atas tindakan yang telah diperbuat.***

Disclaimer: Informasi artikel ini hanya untuk tujuan informasi, kamu tetap memerlukan bantuan dari ahlinya, untuk bisa bisa memberikan penilaian tersebut bisa dari Psikolog atau Psikiater dan ahli yang lainnya.

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: uagc.edu

Tags

Terkini

Terpopuler