5 Alasan Kecerdasan Emosional Dapat Menentukan Kesuksesan dalam Hidup, Bukan IQ!

14 Maret 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi orang sukses. Kecerdasan emosional atau EQ jadi faktor penting meraih kesuksesan. /Pexels/cottonbro

PR TASIKMALAYA - Di Sekolah kecerdasan intelektual (IQ) terkadang mendapat perhatian lebih daripada kecerdasan emosional.

Bahkan kebijaksanaan dulu mengatakan bahwa IQ kita berhubungan langsung dengan kesuksesan kita.

Padahal ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa IQ hanya menyumbang sekitar 20 persen dari kesuksesan. Penentu utama kesuksesan adalah kecerdasan emosional dan sosial.

Namun sangat sedikit terutama di sekolah yang memberikan penekanan pada pengembangan kecerdasan emosional atau EQ.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Memukul Anak Berpengaruh pada IQ dan Kepribadian

Sedangakan, sebenarnya kecerdasan emosional kita memiliki dampak besar pada kesuksesan kita dalam hidup.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan keterampilan emosional kita sepenuhnya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Owlcation, berikut lima alasan utama mengapa kecerdasan emosional kamu menentukan kesuksesan dalam hidup.

1. Kecerdasan emosional memiliki dampak yang lebih besar terjadap kesuksesan dibandingkan faktor lainnya

Baca Juga: Nonton Business Proposal Episode 5 Sub Indo: Kapan Tayang di Netflix?

Mungkin IQ kamu dapat memberi kamu pekerjaan, tetapi kurangnya kecerdasan emosioanl dapat membuat kamu dipecat.

Karena Kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial kamu adalah penentu yang jauh lebih besar dari kesuksesan yang akan kamu capai dalam hidup.

2. Kemampuan untuk menunda kepuasan adalah indikator utama kesuksesan di masa depan

Kepuasan yang tertunda adalah prediktor utama kesuksesan di masa depan. Orang-orang yang mampu membayar harganya hari ini dan menunda hadiahnya jauh lebih mungkin untuk berhasil dalam hidup.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Sebut Pertemuan Cak Imin dengan Komisioner KPU dan Bawaslu Tidak Etis

Sayangnya kita telah menjadi bangsa yang mencari kepuasan instan. Hal ini tampak dalam kehidupan kita sehari-hari dalam makanan yang kita pilih untuk dimakan, cara hidup beli sekarang bayar nanti, kesulitan kita dalam mengikuti aturan olahraga, dan mengutamakan hiburan tanpa berpikir di atas pengembangan diri.

3. Kecerdasan emosional mengarah pada hubungan yang sehat dengan orang lain

Keterampilan emosional kita memiliki pengaruh langsung dan penting dalam hubungan kita dengan orang lain.

Kita perlu memahami perasaan kita, dari mana asalnya, dan bagaimana mengekspresikannya dengan benar.

Baca Juga: Inilah 7 Tanda Anda Punya IQ Tinggi, Salah Satunya Suka Begadang

Kita tidak akan memelihara hubungan yang sehat kecuali kita dapat mengendalikan emosi kita, mengomunikasikan perasaan kita secara konstruktif, dan memahami perasaan orang lain.

4. Kesehatan emosional berdampak pada kesehatan fisik

Ada hubungan langsung antara kesehatan emosional kita dan kesehatan fisik kita. Jika hidup kita dipenuhi dengan stres, kesehatan fisik kita akan terganggu.

Diperkirakan bahwa lebih dari 80 persen masalah kesehatan kita terkait dengan stres. Kita mengalami stres terutama karena kita tidak nyaman secara emosional.

Baca Juga: 5 Tanda Orang Introvert Menyukai Anda

Kita perlu memahami hubungan antara kesehatan emosional dan kesehatan fisik kita.

5. Kecerdasan emosional yang buruk terkait dengan kejahatan dan perilaku tidak etis lainnya

Ada hubungan langsung antara kecerdasan emosional yang buruk dan meningkatnya tingkat kejahatan. Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosional yang buruk menjadi orang buangan sosial pada usia yang sangat muda.

Mereka mungkin menjadi pengganggu kelas karena temperamen. Mereka mungkin telah belajar untuk bereaksi dengan tinju daripada dengan alasan.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Sebut Pertemuan Cak Imin dengan Komisioner KPU dan Bawaslu Tidak Etis

Kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional yang buruk berkontribusi pada perhatian yang buruk di kelas serta perasaan frustrasi.

Siswa seperti itu dengan cepat tertinggal di sekolah, dan mungkin cenderung berteman dengan orang lain yang senasib. Jalan menuju kejahatan dimulai sejak dini. Meskipun tidak ada keraguan bahwa keluarga dan lingkungan adalah kontributor yang kuat, benang merahnya adalah kecerdasan emosional dan sosial yang buruk.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Owlcation

Tags

Terkini

Terpopuler